Mitos- Mitos dalam Menjalankan Bisnis

Sobat Buku | 2022-07-11 14:39:53 | 2 years ago
article-sobat-pajak

Indonesia - Di Era Sustainable Development atau yang biasa dikenal dengan pembangunan berkelanjutan memberikan dampak yang signifikan terhadap perkembangan usaha bisnis masyarakat, termasuk bisnis UMKM yang kian berkembang seiring dengan perkembangan teknologi serta merambahnya tren pasar digital di kalangan masyarakat.

Namun di beberapa kalangan, masih banyak para calon pebisnis UMKM yang terdoktrin “ragu” untuk memulai bisnisnya karena mempercayai mitos-mitos yang belum dapat dibuktikan kebenarannya. Hal ini tentu saja membuat calon pebisnis tersebut berpikir dua kali untuk memperoleh keyakinan apakah usahanya akan sukses atau justru gulung tikar.

Rasa takut memang sesuatu yang wajar dirasakan apabila ingin memulai suatu usaha, kekhawatiran ini seharusnya dijadikan landasan dalam menyusun strategi perusahaan agar sistematika didalamnya dapat dijalankan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan di awal. Pebisnis dituntut untuk jeli dalam menemukan dan mengolah informasi yang diperolehnya, sehingga tidak mudah termakan mitos-mitos tentang usaha yang akan dijalankannya di masa mendatang. Berikut ini adalah beberapa mitos yang seringkali beredar di kalangan calon pebisnis, antara lain:

  1. Bisnis itu Sulit

“Bisnis itu berat, biar orang lain saja”, itu sih Dilan. Dalam hidup ini, apabila kita ingin mencapai sesuatu kita harus berani mengorbankan sesuatu. Salah satunya adalah waktu, tenaga, dan biaya. Segala sesuatu yang akan menimbulkan kebahagiaan dan uang, tentunya tidak akan mudah untuk dilakukan, begitu pun dalam hal memulai bisnis. Apabila kita perjelas lagi di kehidupan ini hampir semua hal akan sulit dilakukan, ingin sehat itu sulit, ingin jadi orang sukses itu sulit, ingin cari jodoh juga sulit. Jadi, pada prinsipnya kita harus memiliki pendirian yang kuat, tahan banting serta berani. Berani untuk memulai kembali, berani ditolak, berani mengambil keputusan, berani menawarkan produk, berani mengambil risiko dan lain-lain. Ibarat bayi yang baru belajar berjalan, seorang pebisnis perlu pengalaman untuk bisa melangkah lebih jauh lagi. Kesulitan-kesulitan itu bukanlah penghalang untuk mencapai apa yang anda inginkan. Sulit itu pasti, tapi berani itu harus, jika tidak begitu maka anda akan tetap berdiam diri di tempat sementara yang lain telah memulai jalannya.

  1. Modal Harus Besar

Memulai bisnis tidak harus menunggu sampai modal besar. Bisnis yang dijalankan juga tidak harus bisnis yang besar. Pebisnis harus cermat berinovasi menciptakan produk yang memiliki ciri khas tersendiri, dimulai dari usaha rumahan terus dikembangkan sedikit-demi sedikit sesuai kemampuan lalu keuntungan di awal digunakan untuk menambah modal dan begitu seterusnya. Bisnis memang tidk bisa dijalankan tanpa modal, akan tetapi jangan sampai hanya karena ingin mencari modal yang besar pebisnis menjadi out of control dan mencari pinjaman yang jumlahnya diluar jangkauan kemampuan membayar. Hal ini biasanya sering dilupakan oleh para pebisnis, padahal pinjaman yang besar akan mempengaruhi jalannya perusahaan di masa mendatang.

  1. Persaingan Ketat

Dalam prakteknya di lapangan persaingan memang selalu ada, pebisnis dituntut untuk memberikan sesuatu yang diminati khalayak ramai dan sesuatu dengan sentuhan berbeda sehingga orang-orang akan penasaran dan tertarik untuk membelinya. Terkadang ada pebisnis yang sangat lihai dalam membuat produk sehingga tidak ada pesaing lain dalam pemasarannya, tetapi terkadang ada juga pebisnis yang salah perencanaan produk, karena menawarkan sesuatu yang sudah ada, dan banyak pesaing lain yang bahkan menjual produknya dengan harga yang lebih rendah daripada pebisnis tersebut. Studi pasar menjadi kajian yang penting sebelum pebisnis memutuskan produk apa yang akan ditawarkannya.

  1. Hidup Santai Karena Mengatur Jadwal Sendiri

Sebagai pebisnis yang mengatur usaha sendiri, orang-orang kerap menganggap hidup seorang pebisnis santai karena tidak ada yang mengatur. Padahal sebenarnya seorang pebisnis harus mengorbankan waktu pribadinya untuk memastikan bisnisnya tetap berjalan dengan lancar. Seorang pebisnis harus bertanggung jawab terhadap staf, stakeholders dan seluruh komponen dalam usaha bisnisnya. Hal ini tentunya sulit dilakukan, karena antara pekerjaan dan me time sulit diseimbangkan.

  1. Tidak Pernah Gagal

Dalam usaha kegagalan dn kesuksesan menjadi suatu hal yang selalu berdampingan dalam menjalankan usaha bisnis. Untuk mencapai kesuksesan seorang pebisnis pasti akan mengalami kegagalan-kegagalan yang terjadi berulang kali sampai akhirnya sampai pada titik puncak dimana kesuksesan itu tercapai. Indikator kesuksesan dalam bisnis meliputi volume penjualan yang semakin meningkat, memiliki banyak pelanggan, break event point dapat tercapai serta menghasilkan laba yang real.

Setiap bisnis pasti memiliki risiko kegagalan, risiko tersebut tidak dapat kita hilangkan menjadi benar-benar 0%. Tetapi yang bis akita lakukan adalah menurunkan tingkat risiko kegagalan tersebut menjadi low level yang bis akita terima.

  1. Latar Belakang Pendidikan Tinggi

Bisnis bisa dilakukan oleh setiap orang, entah itu memiliki latar belakang berpendidikan atau tidak dapat memulai bisnis. Ada banyak pebisnis yang sukses walaupun mereka tidak menyelesaikan pendidikan kuliahnya seperti Bill Gates, Mark Zuckerberg, Ralph Lauren dan masih banyak lagi. Mereka berani mengambil risiko serta memiliki rasa keingintahuan yang tinggi sehingga dapat menghasilkan bisnis yang sukses seperti sekarang ini.

Article is not found
Article is not found